Monday, June 23, 2014

(Mencoba) Review: Ron's Laboratory Grand Indonesia

Hi everybody! How are ya? ヽ(^_^)/

I hope y'all okay, because i am not :(
Lagi sakit batuk parah karena kebanyakan makan Oreo *SIGH*

Anywaaaay, gue mau (mencoba) review Ron's Laboratory yang ada di GI!
Jujur gue gatau ada tempat begini sebelumnya (mungkin karena gue kurang gaul). Waktu gue jalan-jalan ke GI sama sahabat gue, gue diseret sama dia karena dia penasaran sama:

"gelato yang ada suntik-suntiknya"

And i was like:



Okay, jadi, Ron's Laboratory ini letaknya di Grand Indonesia, West Mall lantai 5. Kalo kata facebook page mereka, Ron's Laboratory itu Molecular Gastronomic dessert bar. Gue ga akan menjelaskan panjang lebar apa itu, kalian google aja sendiri ya hehe ( `∀´)ノ
Tempatnya sendiri nggak teralu besar sih, dan waktu gue kesana cuma tersisa satu meja kosong. Yah maklumlah, gue kesananya pas weekend. Begitu masuk, kalian bisa liat "laboratory" mereka dengan jelas karena cuma disekat sama kaca yang digambar-gambar sesuatu. 

The Laboratory!
Setelah gue cermati (halah cermati), para staffnya pada pake jas laboratorium, di dapur mereka ada beberapa peralatan laboratorium yang dipake buat bikin gelato mereka, dan pajangan-pajangan di rak Ron's Laboratory mostly peralatan lab. Mereka total banget dengan konsep lab-nya~

Kebetulan saat itu antriannya cukup panjang, jadi gue bisa pilah-pilih apa yang mau dipesen dulu. Menu mereka digantung di deket meja kasir, dan gampang dilihat saat gue lagi ngantri.

The Menu!
Jujur nih, menu mereka unik-unik banget, gue sampe bingung mau pilih yang mana. Tadinya gue tertarik buat pesen Matcha Mochi, tapi sold out. Akhirnya gue pesen The Breakfast dengan cream cheese injection (karena kebetulan gue belom sarapan, lol) dan sahabat gue pesen Cotton Candy Bubble Gum dengan strawberry injection. Sampai di depan kasir, gue disambut sama staffnya Ron's Laboratory yang SUPER ramah. Oh yeah, salah satu hal yang gue suka dari Ron's Laboratory ini adalah, semua staffnya ramah! Aaaaa me likey! (^ω^)ノ

Nah, setelah pesen dan bayar, kita duduk dulu karena pesenan kita lagi dibuat. Setelah 10 menit, pesenan sahabat gue keluar duluan, dan 3 menit berikutnya baru pesenan gue keluar.

Our Gelato(s)
Okay, jadii kalo Cotton Candy Bubble Gum itu isinya basic gelato dengan classic rose syrup dan puyo (pudding yogurt) bubble gum. Rasa puyo bubble gum-nya enyak dan lembuuuuuut banget! Rasa sirup classic rose-nya unexpectedly nyambung sama puyo dan gelatonya, dan rasa manisnya pas! Pokoknya enaaaaaaaak banget! ♥

Cotton Candy Bubble Gum IDR 55k
Naah, kalo The Breakfast itu isinya tiga scoop base gelato dengan Nutella dan cornflake swirl terus diatasnya dikasih cornflake lagi. Rasanya ga kalah enyaaaaaaaak sama Cotton Candy Bubble Gum punya sahabat gue. Tiap scoop itu kerasa banget crunchy-nya, apalagi setelah gue tambah pake cream cheese injection-nya, rasanya nyatu! Mungkin The Breakfast itu cocoknya pake injection coklat (staffnya juga nyaranin coklat sih), tapi berhubung gue alergi coklat, jadi aja gue ganti cream cheese. Entah kenapa, The Breakfast ini lamaaaaa banget abisnya, hahaha ♥♥

The Breakfast IDR 60k

Oh iya, TBH gue lupa kalo harga yang tertera itu udah sama injection-nya atau belum, soalnya gue dibayarin, jadi nggak ngeh sama harganya, hehehehehe (maacih Mbak Ayas :3)


The most interesting part dari kunjungan gue ke Ron's Laboratory adalah Dragon's Breath. Jadii, waktu kita lagi asik nom-nom gelato, kita ngeliat ada staff berdiri bawa kayak teko kecil berasap di meja sebelah kita. Nah, si staff itu naro sesuatu dari teko berasap itu ke tangan customer meja sebelah, dan langsung dimakan sama si customer itu. Waktu dimakan, ada asep keluar dari mulut si customer! ( ゚∀゚)ノ゙

Setelah kelar dari meja sebelah, staffnya nawarin Dragon's Breath ke meja kita (the staff is a really really cute guy btw (^ω^)). Ternyata, isi teko berasap itu adalah popcorn yang dicemplungin ke nitrogen cair! Jadi, dia meniriskan si popcorn dari nitrogen cairnya dan ditaro ke tangan gue. Rasanya dingin menusuk gitu, dan langsung gue makan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di video di bawah, BUT PLEASE EXCUSE MY HIDEOUS FACE.


Oh iya, karena mungkin agak terburu-buru buat divideoin, waktu popcorn-nya ditaro di tangan gue, ada cipratan nitrogen cair yang kena tangan gue. Rasanya sakit banget, dan sakitnya awet di tangan gue (sampe gue nulis ini, bagian tangan gue yang kecipratan masih agak merah dan agak sakit). So please, kalo kalian berkesempatan buat nyobain ini, pelan-pelan aja yaaa~

Overall, gue seneng banget makan di Ron's Laboratory. Gelatonya enak banget banget, staff-nya ramah sekaliiii, dan gue dapet pengalaman makan gelato yang beda. Meskipun harganya agak-agak bikin mahasiswa miskin seperti saya menjerit, tapi semuanya sepadan sama apa yang didapet, dan sepertinya saya pengen ke Ron's Laboratory lagi buat nyobain gelato lainnya ♥

Luv, Alma ♥

Tuesday, June 3, 2014

My Second Visit To Fat Bubble Tebet

Annyeong haseo (´^ω^)ノ♪

Di post kali ini, gue mau laporan singkat soal kunjungan kedua gue ke Fat Bubble Tebet~

Kali kedua gue kesini, gue pesen B2 (bukan b2 yang itu ya, lol) dan Smirnoff Green Tea (^_^)


Okay, jadi B2 harganya IDR 30k dan isinya ada bubble, grass jelly, Fat Q Ball, sama egg pudding dengan kuah brown sugar. Well, to be honest, gue ga suka rasanya. Entah kenapa, kuah brown sugarnya nggak nyambung sama topping-toppingnya, dan somewhat teralu manis menurut gue. Jadi yah, bisa dibilang untuk kunjungan kali ini gue agak kecewa. Pacar gue juga bilang kalo ini nggak begitu enak.

B2 IDR 30k
 But then, the day is saved by Smirnoff Green tea!! *applause*
 
Our hero, Smirnoff Green Tea

Like its brother, Heineken Green Tea, Smirnoff green tea cuma ada large size aja, dan harganya sama-sama IDR 28k. Nah tapi dibandingin sodaranya, Smirnoff Green Tea ini rasanya lebih manis, tapi manisnya masih reasonable, dan yang pasti enak dan menyegarkan.


Okay, sekian laporan gue, over and out. *rolls away*




Luv, Alma

(Mencoba) Review: Benefit Brow Bar Plaza Indonesia

Konnichiwa minna-san! ヾ(´^ω^)ノ♪

Kalian pernah denger kalimat ini?:

"Katanya sih, aura cantiknya cewek itu baru bener-bener keluar ketika alisnya dibentuk"

Temen gue pernah ada yang ngomong kayak gitu waktu tahun pertama gue kuliah. Sejak dia ngomong gitu, gue langsung bertekad kalo gue baru ngebentuk alis gue saat mau nikah aja. Nah sampe awal tahun keempat gue kuliah, gue masih belum mau ngebentuk alis gue meskipun sempet tergoda-goda dikit. 

Sampai suatu hari gue dapet pencerahan,

"Ah iya, gue ga bisa tetep dekil kayak gini kalo udah kerja. Muka gue harus keliatan 'professional' dong"

FYI gue punya alis yang gondrong, eh ga gondrong deh, serem kali ah alis gondrong, yah alis gue bisa dibilang rimbun. Nah, dari situ gue mulai searching-searching salon mana yang cocok buat ngebentuk alis gue. Gue ga mau sembarangan dalam milih salon buat nanganin alis gue, gue gamau punya alis botak somplak (-_-)


Sampe akhirnya temen gue ngerekomendasiin Benefit Brow Bar, dia ngebentuk alis dia disitu dan hasilnya bagus menurut gue. After a thorough research, gue memutuskan buat ngebentuk alis gue disana (^ω^)

Benefit Brow Bar itu ada di Plaza Indonesia dan letaknya di depan Batik Keris (gue lupa lantai berapa), dan bentuknya itu pop-up store gitu. Gue kesana pas hari Senin, tanggal 28 April '14, dan saat itu lagi kosong (YAY). Soalnya kalo gue baca-baca di blog, kalian harus reservasi dulu kalo weekend. Nah, nyampe disana, gue langsung ngomong sama mbak-mbak yang jaga kalo gue mau waxing alis.
Ah iya, gue belom bilang ya? Di Benefit Brow Bar, alis kalian dibentuk dengan cara diwaxing (´^ω^)

Setelah dimintain data diri, gue disuruh duduk kayak di bar stool gitu sementara brow expertnya lagi nyiapin bahan dan alat~


Here's a zoomed picture of mah brows:

LOOK AT MAH BROWS, LOOK AT IT

Jujur gue udah agak-agak lupa prosedurnya gimana, yang gue inget adalah, pertama gue ditanya dulu apakah gue baru waxing sebelomnya, dan apa gue lagi ada treatment dokter, atau abis peeling. Karena kalo iya, gue tidak boleh waxing. Abis itu, rambut gue dijepit dulu (yaiyalah), terus muka gue dibersihin gitu sama semacam toner. Nah, setelah itu gue ditanya bentuknya mau gimana, gue bilang natural aja. Lalu brow expertnya melakukan brow mapping ke alis gue (monggo digoogle aja "brow mapping") pake stik es krim (yak bisa dilihat di foto di atas). Setelah puas dengan hasil brow mapping, alis gue digambar dikit sama brow expertnya dan setelah itu dimulai prosesi waxingnya~

Pertama dimulai dari gap diantara alis gue (gue gatau istilahnya apaan hehe), lalu lanjut ke bagian bawah alis gue, dan terakhir bagian atas alis. Waxnya dioles pake stik es krim, dan rasanya panas-panas gitudeh di kulit gue. Waktu bagian gap antara alis gue diwax, i was like, meh, ga sakit ternyata. Tapi gue langsung mau nangis waktu alis bagian bawah gue diwax, IT HURTSSSSSSSSSS (´Д`;). Well, untungnya bagian atas alis ngga se-sakit itu sih (meskipun tetep sakit juga huks)

Selesai diwax, brow expertnya ngerapihin lagi dengan nyabutin beberapa alis gue pake pinset. Tbh, ga se-sakit diwax kok (mungkin karena udah mati rasa abis diwax makanya ga sakit, hahaha). Abis itu, alis gue dibersihin lagi pake alkohol (atau toner ya? atau cooling cream? I dunno, sowwy >_<), dan dikasihin brow gel-nya Benefit yang super oke~

(photo: http://www.beautezine.com)
Brow Gel ini kalo ga salah harganya sekitar IDR 300-an (gue ga beli karena dompet, pacar, dan terutama nyokap gue bakal menjerit)
And it's done!

Featuring mah bestie, Saras ♥

Selfie diatas diambil setelah gue selesai waxing. Sementara itu, foto di bawah diambil saat gue udah nyampe kosan malemnya~

Well look at that oily face
 I  LOOOOOOOOOOOOOOVE IT

Bahkan besoknya, setelah brow gel-nya terhapus, bentuk alis gue masih tetep bagus ♥


Buat kalian yang belom ngebentuk alis, dan ga mau ke sembarang salon, I really recommend Benefit Brow Bar ini, dengan IDR 120.000, kalian udah bisa bawa pulang alis baru yang bener-bener bagus! ♥

Before and after
Brow expertnya bilang, kalo mau maintain bentuknya, disarankan buat balik lagi kesana sebulan lagi buat waxing lagi. Berhubung gue lebih sering bokek daripada nggak bokeknya (dan bakal ada yang menjerit juga kalo gue waxing lagi), akhirnya gue cabutin aja rambut-rambut baru di sekitar alis gue pake pinset. Ga masalah kok ♫

Jadi gimana? Tertarik?

Luv, Alma ♥